
Sumber Gambar: Pexels/Freestock.org
Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun terdengar menakutkan, sebenarnya risiko terkena penyakit ini bisa dikurangi kalau kita paham apa saja penyebabnya, mengenali gejalanya sejak awal, dan melakukan langkah pencegahan yang tepat.
Nah, di artikel ini kita akan membahas tuntas soal penyakit jantung dengan bahasa yang santai, supaya mudah dipahami, tapi tetap lengkap dan bermanfaat.
Apa Itu Penyakit Jantung?
Secara sederhana, penyakit jantung adalah segala kondisi yang memengaruhi fungsi jantung. Jantung sendiri bekerja seperti pompa yang terus memompa darah ke seluruh tubuh. Kalau pompa ini terganggu, otomatis suplai oksigen dan nutrisi ke organ tubuh lain juga terganggu.
Beberapa jenis penyakit jantung yang sering kita dengar antara lain:
- Penyakit jantung koroner (PJK) – penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah jantung.
- Gagal jantung – jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.
- Aritmia – gangguan irama detak jantung.
- Penyakit katup jantung – kerusakan pada katup yang mengatur aliran darah di jantung.
- Kardiomiopati – kelainan otot jantung.
Meskipun jenisnya banyak, pola awalnya sering sama: adanya gangguan pada aliran darah atau kerusakan jaringan jantung.
Penyebab Penyakit Jantung
Penyakit jantung biasanya muncul akibat kombinasi faktor gaya hidup, kondisi medis tertentu, dan faktor genetik. Mari kita bahas satu per satu.
1. Pola Makan Tidak Sehat
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam bisa meningkatkan risiko penumpukan plak di pembuluh darah. Plak ini lama-lama bisa menyumbat aliran darah ke jantung.
2. Kurang Aktivitas Fisik
Jarang bergerak membuat jantung kurang terlatih untuk memompa darah. Selain itu, kebiasaan sedentari (banyak duduk) juga bisa memicu obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Merokok
Rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang merusak pembuluh darah, mempercepat pembentukan plak, dan meningkatkan tekanan darah.
4. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Minum alkohol terlalu sering bisa menaikkan tekanan darah, merusak otot jantung, dan meningkatkan kadar lemak dalam darah.
5. Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan penebalan otot jantung dan kerusakan pembuluh darah.
6. Kolesterol Tinggi
Kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) yang tinggi bisa menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak aterosklerosis.
7. Diabetes
Gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
8. Faktor Genetik
Kalau ada riwayat penyakit jantung di keluarga, risiko kamu juga bisa lebih tinggi, meski tetap bisa diminimalkan dengan gaya hidup sehat.
Gejala Penyakit Jantung
Gejala penyakit jantung bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, tapi ada beberapa tanda umum yang patut diwaspadai.
1. Nyeri Dada (Angina)
Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau nyeri di bagian tengah dada. Bisa muncul saat beraktivitas dan hilang saat istirahat.
2. Sesak Napas
Jantung yang tidak bekerja optimal membuat pasokan oksigen ke tubuh berkurang, sehingga napas jadi terasa pendek.
3. Detak Jantung Tidak Teratur
Bisa terasa berdebar terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.
4. Mudah Lelah
Kalau aktivitas ringan saja sudah bikin lelah berlebihan, itu bisa jadi tanda jantung tidak memompa darah dengan baik.
5. Pembengkakan
Biasanya di kaki, pergelangan kaki, atau perut akibat penumpukan cairan (edema).
6. Pusing atau Pingsan
Kurangnya aliran darah ke otak bisa memicu rasa pusing, melayang, atau bahkan pingsan.
Faktor Risiko yang Perlu Diketahui
Tidak semua orang punya risiko yang sama terhadap penyakit jantung. Ada faktor risiko yang bisa diubah, dan ada juga yang tidak.
Faktor yang bisa diubah:
- Pola makan
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi alkohol
- Berat badan berlebih
Faktor yang tidak bisa diubah:
- Usia (risiko meningkat seiring bertambahnya umur)
- Jenis kelamin (pria umumnya lebih berisiko di usia muda, tapi risiko wanita meningkat setelah menopause)
- Riwayat keluarga
Langkah Pencegahan Penyakit Jantung
Kabar baiknya, sekitar 80% kasus penyakit jantung bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup. Berikut tips yang bisa kamu lakukan:
1. Makan Sehat
Perbanyak sayur, buah, biji-bijian, ikan, kacang-kacangan, dan kurangi makanan olahan. Pilih lemak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat.
2. Rutin Olahraga
Setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
3. Berhenti Merokok
Ini salah satu langkah paling efektif untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
4. Batasi Alkohol
Kalau minum, batasi sesuai anjuran kesehatan: maksimal 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas untuk pria.
5. Kelola Stres
Cobalah meditasi, yoga, atau sekadar melakukan hobi yang menenangkan pikiran.
6. Cek Kesehatan Rutin
Pantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara berkala.
Mitos vs Fakta tentang Penyakit Jantung
Mitos: Penyakit jantung hanya menyerang orang tua.
Fakta: Anak muda juga bisa terkena, apalagi kalau gaya hidupnya tidak sehat.
Mitos: Kalau tidak ada gejala, berarti jantung sehat.
Fakta: Banyak orang baru tahu punya penyakit jantung saat kondisinya sudah parah.
Mitos: Vitamin dan suplemen bisa mencegah penyakit jantung.
Fakta: Suplemen tidak bisa menggantikan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
Kesimpulan
Penyakit jantung memang serius, tapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan mengenali penyebabnya, memahami gejalanya, dan menjalani pola hidup sehat, kita bisa menurunkan risiko secara signifikan. Ingat, menjaga jantung berarti menjaga kualitas hidup kita.
Kalau kamu punya gejala yang mencurigakan, jangan menunggu sampai parah. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.